asda

Rupiah Kembali Tertekan, BI Intervensi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah sebanyak -0,4% ke level 15.554 pada hari ini, Selasa (22/10), melanjutkan penurunan yang terjadi kemarin. Merespons tekanan jual pada rupiah, Bank Indonesia pun melakukan intervensi pada pasar spot dan domestic non–deliverable forwards.

 

Amar Bank
Oleh: ahlan

Pada: 23 Oct 2024

Daftar Isi

Blog ID:

Amar Bank
Oleh: ahlan

Pada: 23 Oct 2024

asda

Pelemahan rupiah pada hari ini merupakan penurunan terbesar sejak 7 Oktober 2024, yang mana saat itu Bank Indonesia juga melakukan intervensi untuk menopang rupiah. Sejak awal Oktober 2024nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah melemah sebanyak -2,33%.

Pelemahan nilai tukar rupiah dalam 2 hari terakhir berpotensi disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

  • Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih moderat menyusul perkembangan makro–ekonomi di negara tersebut. Berdasarkan analisis dari CME FedWatch Toolmarket mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar -50 bps hingga akhir 2024 dengan probabilitas sebesar 67%, turun dari 86% pada sepekan yang lalu. Pada Senin (21/10), Presiden Kansas City Federal Reserve Bank, Jeffrey Schmid, mengatakan bahwa dirinya memilih penurunan suku bunga yang lebih lambat, mengingat ketidakpastian seberapa banyak The Fed harus melakukan pemangkasan.

  • Faktor ketidakpastian pemilu presiden AS juga menghantui pergerakan rupiah menyusul ekspektasi para pelaku pasar bahwa probabilitas Donald Trump untuk memenangkan pemilu meningkat. 

Arus keluar investor asing juga terefleksi pada obligasi pemerintah Indonesia, di mana yield SBN tenor 10 tahun naik sebanyak +4 bps ke level 6,68% pada hari ini. Namun, perlu dicatat bahwa pelemahan yang terjadi juga terlihat pada pasar berkembang (emerging market) lain. Nilai tukar ringgit Malaysia dan peso Filipina juga melemah, masing–masing sebesar -0,5% pada perdagangan hari ini.

test